perbedaan baja ringan dan baja konvensional
Pengetahuan

Apa Perbedaan Baja Konvensional Dengan Baja Ringan?

Sebelum kamu membangun sebuah bangunan seperti gedung, kantor ataupun rumah serta memutuskan untuk membeli bahan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan, kamu harus tahu apa perbedaannya. Salah satu material bangunan yang penting dan sangat dibutuhkan untuk konstruksi bangunan adalah baja.

Tapi jangan sampai kamu salah pada saat memilih baja. Jika kamu salah maka akan berdampak pada kegunaannya saat diterapkan pada konstruksi bangunan.

Baja ringan adalah jenis baja yang dicetak dengan sifatnya yang tipis dan ringan, namun tetap memiliki fungsi dan kekuatan yang sama dan sebanding dengan baja konvensional pada umumnya. Biasanya baja ringan yang beredar dipasaran memiliki ketebalan antara 0,4mm hingga 1mm.

Sifat pembeda tersebut dihasilkan sejak dimulainya proses pembuatan termasuk penentuan dalam komposisi bahan. Itu sengaja dibuat karena bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan sebab setiap bangunan memerlukan jenis khusus.

Misalnya antara atap dan pondasi memiliki rangka yang berbeda. Fungsi atap dan pondasi juga berbeda dalam membentuk sebuah bangunan. Maka dari itu jangan sampai kamu salah dalam membeli karena akan menghambat pekerjaan.

Perbedaan Baja Ringan Dengan Baja Konvensional

ketahui perbedaan baja ringan dan baja konvensional
Source: freepik

1. Proses Pembentukan

Jika dilihat dari segi proses pembentukan, baja konvensional dibentuk saat masih berwujud liquid atau cairan dengan suhu yang sangat panas. Cairan baja tersebut dituang ke cetakan dengan teknik khusus yang tidak sembarang orang dapat melakukannya.

Beda halnya dengan baja ringan yang dapat dibentuk saat suhu cairan baja mulai agak dingin. Perbedaan suhu tersebut menjadi faktor penyebab berat dan tidaknya massa besi baja itu.

2. Kekuatan

Kekuatan dari besi baja ringan dan baja konvensional cukup terpaut jauh. Karena persentase karbon lebih kecil, kekuatan gaya tarik dan kekerasan baja ringan lebih rendah dibandingkan kekuatan yang dimiliki oleh baja konvensional.

3. Berat

Dari segi beratnya pasti kamu sudah bisa memprediksi bahwa baja ringan pastinya memiliki berat yang lebih ringan jika dibandingkan dengan baja konvensional. Ya, baja ringan memang akan terasa lebih enteng pada saat diangkat.

Berat rata-ratanya pun jika dibandingkan dengan baja biasa jauh lebih sedikit. Oleh karena itu, baja ringan banyak digunakan sebagai kerangka dari bangunan yang sudah dirancang.

Dengan menggunakan baja ringan, struktur pondasi bangunan di bawahnya tidak perlu penyangga beban yang terlalu berat seperti saat menggunakan jenis baja konvensional.Tetapi sebaliknya, berat yang besar  pada besi baja konvensional efektif dalam meningkatkan kekuatan gaya yang diteruskan oleh baja tersebut.

Baca Juga : Jenis atap kanopi yang sering digunakan

4. Komposisi Karbon

Baja ringan memiliki persentase karbon yang sangat rendah sekitar 0,16 hingga 0,29% dari berat. Jika dibandingkan dengan baja konvensional, dengan karbon yang dapat mencapai 0,30 hingga 1,70% dari berat. Persentase komposisi karbon ini sangat mempengaruhi kekuatan dan daktilitas baja.

5. Daktilitas

Baja ringan memiliki daktilitas yang tinggi sedangkan baja konvensional memiliki daktilitas yang rendah. itu karena baja ringan lebih mudah dibentuk dibandingkan dengan baja konvensional.

6. Ketahanan Terhadap Karat

Perbedaan selanjutnya adalah ketahanan terhadap karat. Jika mengharapkan struktur atau hasil tahan lebih lama terhadap karat maka pilihlah jenis baja ringan. Ketahanan terhadap karat ini didukung oleh lapisan alumunium, zinc, silicon serta unsur lain sebagai pelindung. Ada juga yang ditambah dengan bahan zinium, selain untuk menahan karat juga efektif melindungi dari korosi.

Homogenitas antara unsur aluminium dan zinc terbentuk maksimal pada bahan baja ringan zinium. Ditandai dengan unsur mozaik, terbentuk homogen pada permukaan zinium. Dengan begitu kondisi ini menjadikan baja ringan aman digunakan pada lingkungan rawan banjir rob.

Baja konvensional kurang tahan terhadap bahan korosif dan karat. Tetapi ini bukan menjadikannya kekurangan, tapi kamu perlu menempatkannya secara tepat pada struktur bangunan. Karena disisi lain, kekuatannya lebih tinggi.

Itulah perbedaan dari baja ringan dengan baja konvensional. Semoga bermanfaat..

Related posts

Apa Itu Scaffolding? Fungsi, dan Jenis Scaffolding

Stefa

Tahukah Kamu Perbedaan Bata Merah Dengan Bata Hebel

Stefa

Jenis, Fungsi dan Daerah Penghasil Batu Kapur di Indonesia

admin